Wednesday, December 28, 2011

7 Kiat Sukses Jadi 'Anak Baru' di Kantor

Menjadi anak baru di kantor memang bukanlah hal yang mudah. Jangan terjerumus dalam hal-hal kecil yang bisa membuat anda diasingkan. Pelajari 7 tips berikut ini.

Setelah melalui proses rekrutmen yang menantang, kini saatnya Anda memasuki kantor baru. Seperti apa teman kerja, lingkungan, dan apakah mereka akan menyukai Anda tentunya membuat hati berdebar-debar.

Jangan khawatir, selalu ada cara agar Anda mudah diterima. Ingat, jangan hanya fokus ke diri Anda tapi juga perhatikan lingkungan dan teman sekerja.

1. Cara Berpakaian

Anda adalah anak baru di kantor. Jangan berharap teman sekerja langsung bisa mengenali kepribadian Anda. Penampilan luar merupakan salah satu poin kesan pertama Anda. Gunakan pakaian yang pantas dan tidak berlebihan di hari pertama bekerja. Seperti apa gaya berbusana di kantor baru bisa Anda pelajari saat datang wawancara atau ketika proses rekrutmen di kantor tersebut. Jika Anda belum pernah sama sekali mengunjungi kantor Anda, tak ada salahnya memilih pakaian yang lebih rapih ketimbang yang lebih santai. Ini adalah momen untuk menciptakan kesan pertama, pastikan pakaian yang dipilih bisa memberi gambaran seperti apa kepribadian Anda di tempat kerja. Jangan menggunakan aksesori atau makeup berlebihan yang seakan meminta perhatian. Bisa jadi hal tersebut malah membuat Anda menjadi bahan omongan miring di tempat kerja baru.

2. Budaya Kantor
Mempelajari seperti apa budaya kantor baru Anda sangatlah penting. Ada kantor yang santai, formal, atau kombinasi antara keduanya. Pastikan Anda mempelajari dulu seperti apa budaya kantor Anda dari perilaku teman-teman sekerja, hubungan teman sekerja dengan atasan, dan sebaliknya. Ada kantor yang Anda bisa dengan santai menghampiri meja bos untuk berdiskusi, ada juga kantor yang bahkan Anda tak akan punya kesempatan untuk berbicara dengan bos besar Anda. Anda tentunya tak mungkin mengingat banyak hal dalam waktu yang singkat. Gunakan catatan untuk mengingat hal-hal yang penting.

3. Kepribadian yang Positif
Dalam proses bekerja, suatu saat Anda pasti membutuhkan bantuan rekan kerja. Jangan bangun dinding yang tinggi pada hari pertama kerja. Sapa rekan kerja yang Anda temui dengan senyum. Untuk awal, cukup sapa dengan senyum atau hai. Tak perlu terlalu keras berusaha mengobrol seakan Anda sudah mengenal mereka lama. Terlalu 'sok akrab' malah akan membuat Anda dijauhi di tempat kerja. Biarkan hubungan Anda tumbuh secara alami lewat proses interaksi sehari-hari. Pada masa-masa awal kerja, jika ada ajakan untuk hang-out selepas kerja, usahakan untuk ikut serta. Lewat kesempatan yang lebih santai tersebut Anda bisa mengenal rekan kerja lebih jauh dan mengakrabkan diri. Usahakan untuk seimbang dalam mendekati berbagai jenis rekan kerja. Terlalu banyak mendekati rekan kerja laki-laki atau terlalu memilih mendekati atasan akan membuat Anda cepat jadi bisik-bisik kantor.

4. Mengingat Nama & Posisi
Ini merupakan hal yang penting untuk membangun kesan pertama. Usahakan untuk mengingat nama teman sekerja Anda, minimal yang satu bagian atau divisi. Anda juga bisa membuat semacam peta nama agar mudah mengingat. Gambar secara umum posisi duduk dan tulis nama teman Anda untuk memudahkan mengingat. Pilih satu atau dua orang yang Anda ingat betul, lalu minta bantuan mereka untuk mengingat nama-nama teman lainnya. Mengetahui posisi orang tersebut di perusahaan juga penting. Jangan sampai sikut-sikutan di lift dengan rekan sekerja yang ternyata salah satu orang penting di perusahaan Anda. Memang tidak mudah untuk melakukan hal tersebut dalam minggu pertama. Lakukan bertahap dimulai dari orang yang paling sering berinteraksi dengan Anda.

5. Bantu & Inisiatif
Salah satu cara untuk mudah disukai di tempat kerja baru adalah menjadi rekan kerja yang senang membantu dan berinisiatif. Tentunya lagi-lagi jangan berlebihan. Pastikan pekerjaan Anda tetap bisa diselesaikan walau harus membantu tugas rekan kerja. Jika pekerjaan Anda sudah selesai, jangan hanya berdiam diri dan menunggu penugasan selanjutnya. Tanyakan kepada atasan atau rekan kerja apa yang bisa Anda lakukan atau siapa yang bisa Anda bantu.

6. Semangat Bekerja
Pernah saya memiliki rekan baru yang selalu datang telat dan sering pulang cepat. Hal tersebut tentunya bukan hal yang tepat untuk memberi kesan pertama yang baik. Usahakan selalu datang sedikit lebih cepat jika memungkinkan dan pulang setelah waktunya atau sudah ada rekan kerja lain yang pulang. Pelajari dulu bagaimana kebiasaan kantor baru Anda. Ada kantor yang karyawannya tidak pulang sebelum bosnya pulang. Ada juga yang bebas pulang pergi asal pekerjaan selesai. Untuk bulan-bulan awal selama Anda masih masa penilaian, usahakan selalu tepat waktu saat datang dan berkontribusi lebih. Setelah mempelajari kebiasaan perusahaan, pelan-pelan Anda bisa menyesuaikan diri. Salah satu kesan pertama yang harus dihindari adalah malas!

Satu hal lagi yang tak kalah penting adalah meminimalisir kepentingan pribadi pada jam kerja. Usahakan sesedikit mungkin chatting, membuka situs jejaring sosial, atau izin untuk hal-hal yang tidak terlalu penting.
7. Hindari Bergosip Godaan terlibat bergosip memang kadang susah ditolak. Untuk masa-masa awal sebaiknya hindari terlibat dalam kegiatan pergosipan. Jangan sampai citra Anda sebagai anak baru menjadi miring karena ikut-ikutan berkomentar dan terlibat dalam tim gosip. Sebagai anak baru, sebaiknya perbanyakan teman daripada lawan. 



Friday, December 23, 2011

4 Kesalahan Dalam Wawancara Kerja

Wawancara kerja merupakan tahapan yang paling penting dalam mencari pekerjaan. Satu kesalahan fatal saja bisa membuat Anda batal mendapatkan pekerjaan impian. Ini beberapa kesalahan yang harus dihindari.

1. Panik dan memberikan jawaban terbata-bata

Inilah alasan Anda harus melakukan persiapan yang matang sebelum wawancara kerja. Jika perlu lakukan simulasi dengan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan keluar dalam wawancara, sehingga Anda tak grogi. Satu hal lagi kiat untuk menghindari kepanikan dan jawaban terbata-bata adalah kejujuran. Jika yang Anda ungkapkan adalah sebuah kejujuran, pasti akan mudah mengutarakannya. Jangan sampai Anda dianggap tidak menguasai topik karena kegugupan Anda.

2. Hindari topik sensitif

Sering kali pihak pewawancara melakukan obrolan santai untuk membuat suasana tak terlalu kaku. Untuk hal ini, lebih baik hindari topik-topik yang sensitif seperti politik, dan SARA. Bisa jadi pihak yang Anda sudutkan dalam topik obrolan tersebut memiliki hubungan dekat dengan si pewawancara — sehingga berpengaruh terhadap penilaiannya. Lebih baik pilih topik yang ringan juga netral.

3. Hindari bergosip


Hobi bergosip bisa menjadi alasan Anda ditolak dari pekerjaan impian. Jadi jangan pernah mengajak orang yang mewawancara Anda untuk bergosip.

4. Sok tahu

Jika di saat wawancara saja Anda sudah dinilai sok tahu dan tidak mau mendengarkan orang lain, jangan berharap Anda bisa diterima kerja. Perusahaan umumnya menginginkan orang-orang yang bisa bekerja dalam sebuah tim. Bukan orang sok pintar yang individualis. Jadi jangan pernah bersikap sok tahu.

Semoga sukses!

sumber

Sunday, December 18, 2011

Inilah Kiat Persiapkan Diri Jelang Wawancara Kerja

Bak atlet yang mempersiapkan sebuah laga, maka wawancara kerja juga perlu persiapan sebelumnya. Asal tahu saja, hal-hal remeh termasuk kerapihan dan sikap Anda menjadi bagian dari penilaian. Karena, setidaknya sepekan sebelum wawancara, Anda harus sudah mulai menyiapkannya.
Dalam situs Askmen.com dijelaskan kaitan psikologis ritual pra-wawancara dengan kesuksesan Anda mendapatkan pekerjaan impian. Persiapan diri sebelum wawancara dapat menaruh beberapa kekhawatiran Anda dengan  memastikan Anda siap saat hari wawancara tiba. Ini dengan asumsi, Anda sudah melakukan persiapan rutin, seperti melatih jawaban Anda atas pertanyaan Anda harapkan untuk ditanyakan dan belajar tentang perusahaan Anda yang Anda lamar.
Apa yang perlu dilakukan di luar mempersiapkan materi wawancara? Ini Dia:

Seminggu sebelumnya: pergi ke tukang cukur, dan rapikan rambut Anda
Perawatan yang baik adalah bagian kunci dari kesan yang Anda buat dalam sebuah wawancara, dan itu dimulai dengan rambut Anda. Merapikan rambut seminggu sebelum wawancara membantu Anda mengurangi stres tentang penampilan Anda; seminggu setelah bercukur rambut Anda tampak alami, tetapi masih rapi.
Sehari sebelumnya: pelajari transportasi menuju lokasi wawancara
Sehari sebelum wawancara Anda, Anda harus melakukan penjajagan perjalanan Anda ke lokasi wawancara. Ambil transportasi yang sama yang Anda akan menggunakan pada hari wawancara untuk mengukur lama perjalanan. Ini untuk memastikan Anda tak salah alamat dan memprediksi waktu agar tak telat. Atau bila Anda sudah tahu pasti lokasinya, datanglah beberapa menit lebih awal. Ingat: datang terlambat bisa membuat runyam semuanya!
Dua malam sebelumnya: siapkan pakaian Anda
Putuskan apa yang akan dikenakan sebelum hari wawancara. Pikirkan tentang perusahaan yang Anda daftar, dan pelajari apa kode pakaian mereka. Jika Anda telah ke kantor mereka sebelum, memikirkan apa yang orang lain kenakan.
Malam sebelumnya: latihan akhir
Luangkan waktu malam sebelum wawancara Anda untuk berlatih di depan cermin. Berbicara dan jawabanlah pertanyaan yang Anda berpikir Anda akan diminta untuk menjawabnya. Perhatikan suara Anda dan bahasa tubuh, dan pastikan Anda melakukan kontak mata. Jadikan ini latihan terakhir Anda
Pagi menjelang wawancara: kosongkan pikiran Anda
Menekankan tentang wawancara tidak akan membuat waktu berlalu lebih cepat, sehingga menempatkan energi Anda ke hal-hal lain. Sarapan dan lakukan hal rutin lainnya.
Lima jam sebelumnya: jangan mengonsumsi kafein
Menghindari kafein sebelum wawancara pekerjaan adalah kunci besar untuk terlihat dan merasa santai. Tubuh Anda akan memompa adrenalin selama wawancara, sehingga Anda akan tegang dan gelisah. Kopi dikhawatirkan akan memacu degup jantung menjadi lebih cepat, dan makin membuat Anda tampak gelisah.
Dua jam sebelumnya: Pergi ke kamar mandi
Ya, Anda perlu mengosongkan kandung kemih, membersihkan badan, dan ups...jangan sampai ketombe berhamburan di bahu Anda.
Saat wawancara: jadilah diri Anda
Duduk dengan rapi, kaki lurus ke depan dan bersikaplah santai, jangan tegang. Simak setiap pertanyaan, dan jawablah dengan lugas. Jadilah diri Anda.
Semoga berhasil.

Tuesday, December 6, 2011

Bahasa Tubuh yang Harus Dihindari Saat Wawancara Kerja

Wawancara kerja berguna tidak hanya untuk menilai kemampuan Anda, tapi juga perilaku. Banyak hal harus dipersiapkan agar momen yang menentukan ini berjalan lancar. Salah satunya, mengetahui bahasa tubuh yang sebaiknya dihindari.

Profesor Mehrabian, ahli psikologi dari Universitas UCLA, Amerika, bahasa tubuh sangat menentukan penilaian terhadap diri Anda ketimbang kata-kata yang terucap. Menurut penelitiannya, gerak tubuh dan ekspresi wajah memiliki pengaruh 55 persen sementara kata-kata yang diucapkan hanya 7 persen.

Kesempatan untuk menciptakan kesan pertama yang baik tak memakan lama. Menurut penelitian, 30 detik hingga empat menit pertama merupakan waktu kritis yang sangat menentukan. Nah, agar tak salah langkah saat wawancara kerja, hindarilah beberapa gerak tubuh yang bisa mengundang penafsiran negatif pada diri Anda.


Senyum palsu
Masuklah ke ruangan wawancara dengan percaya diri dan senyum yang tulus. Senyum yang terpaksa akan sangat terlihat dan membuat Anda terlihat seperti orang yang suka berpura-pura. Senyum yang tulus mengesankan Anda orang yang percaya diri, terbuka, dan nyaman dengan keadaan sekitar. Tapi hindari juga tersenyum terus-menerus yang bisa memberikan sinyal yang salah pada calon atasan Anda.


Gerakan dan posisi tangan
Gerakan tangan memegang peranan penting dalam mengekspresikan bahasa tubuh Anda. Melipat tangan di dada merupakan bahasa tubuh yang wajib dihindari. Melipat tangan di dada mengesankan Anda menjaga jarak, bersikap tertutup, atau malah terkesan bosan dengan pembicaraan ini. Mungkin saran ini sudah sering Anda dengar, tapi kenyataannya saat sedang gugup masih banyak orang melakukannya.

Menepuk-nepukkan tangan atau terus menggerakkan tangan menandakan Anda sangat gelisah. Gerakan ini secara tidak langsung juga bisa membuat orang yang mewawancarai Anda menjadi tidak nyaman dan terganggu.

Hindari juga mengetuk-ketukan tangan ke meja saat proses wawancara. Melakukan hal ini secara tidak langsung Anda mengirimkan sinyal kalau Anda bosan atau merasa lebih tahu dari si pewawancara.

Sebaiknya letakkan tangan Anda secara santai dan terbuka di posisi yang paling membuat Anda santai. Hindari terlalu banyak menggunakan gerakan tangan atau jari untuk menghindari kesan yang salah.


Jabatan tangan
Saat memulai dan mengakhiri wawancara jangan lupa jabat tangan si pewawancara dan ucapkan terimakasih. Jabat tangan dengan erat namun wajar. Jangan biarkan tangan terlalu lemas atau mencengkeram terlalu keras. Jika telapak tangan Anda berkeringat, seka dahulu keringat di tangan Anda sebelum masuk ke ruang wawancara.


Menyentuh wajah
Menyentuh wajah sebaiknya dihindari saat wawancara kerja. Gerakan ini dapat menyiratkan Anda gugup atau tidak jujur terhadap pernyataan Anda.


Posisi kaki

Duduklah dengan kedua kaki menyentuh lantai yang menggambarkan Anda nyaman dan percaya diri. Saat gugup atau cemas Anda sering tak membuat gerak tubuh secara tidak sadar. Salah satu yang paling sering ditemui adalah menggerak-gerakan kaki tanpa henti. Gerakan kaki ini menandakan Anda sangat tidak nyaman bahkan tak sabar ingin keluar dari ruangan.


Kontak mata & posisi duduk
Kontak mata dengan si pewawancara memang baik. Tapi terus-menerus menatap si pewawancara tanpa henti juga bisa membuat dia tidak nyaman. Ahli gerak tubuh Janine Driver mengatakan, 60 persen kontak mata sudah cukup membuat Anda terlihat antusias. Selain mata, fokuskan tatapan pada segitiga bagian atas wajah yaitu area sekitar alis kanan-kiri dan pertengahan hidung.

Jangan terlalu sering menatap bagian bawah wajah terutama bagian mulut dan dahi yang bisa membuat si pewawancara menjadi tidak nyaman. Jika pewawancara Anda lebih dari satu, tatap mereka secara bergantian. Hindari tatapan kosong yang membuat lawan bicara Anda kurang nyaman.

Duduklah dengan posisi yang nyaman, tidak terlalu tegak maupun tidak terlalu bersandar. Condongkan tubuh sedikit (sedikit saja) ke arah pewawancara untuk menandakan Anda fokus dan antusias.

Selamat mencoba! 

sumber

Sunday, December 4, 2011

Tips Wawancara untuk Lolos Melamar Pekerjaan

Dalam proses seleksi melamar pekerjaan, wawancara sering kali dianggap mudah. Namun dalam sesi wawancara beberapa orang gagal mendapatkan pekerjaan yang didambakannya. Untuk itu sesi wawancara harus dipersiapkan dengan sunguh-sungguh.
Berikut tips rahasia sukses wawancara saat melamar pekerjaan;
1. Berapa gaji yang Anda minta?
Jawab: Sebutkan gaji yang besarnya realistis. Lihat mata pewawancara, sebutkan jumlah, dan berhentilah bicara. Jangan bohong tentang gaji yang Anda terima di kantor sebelumnya, bila Anda sudah bekerja. Bila Anda merasa bahwa gaji Anda di kantor yang sekarang terlalu kecil, berikan penjelasan.
2. Apa kelebihan utama Anda?
Jawab: Pilih potensi Anda yang relevan dengan bidang pekerjaan yang Anda lamar. Hindari respons yang generik seperti pengakuan bahwa Anda pekerja keras. Lebih baik, berikan respons berupa, “Saya selalu diperbudak daftar pekerjaan yang saya buat sendiri. Sebab, saya tidak mau pulang sebelum pekerjaan di kantor beres semua.”
3. Apa kekurangan Anda yang paling jelas?
Jawab: Jangan bilang Anda seorang perfeksionis (menunjukkan bahwa Anda sombong). Lebih baik, jujur saja dan sebutkan kelemahan yang kongkret. Misalnya, Anda lemah menghitung di luar kepala, dan karenanya Anda mengatasinya dengan membawa kalkulator. Tapi, kemudian, susul dengan kelebihan Anda.
4. Di mana Anda melihat diri Anda lima tahun lagi?
Jawab: Gambarkan posisi yang realistis. Kira-kira dua-tiga posisi di atas posisi yang Anda lamar sekarang. Jangan sertakan cita-cita yang tak ada hubungannya dengan lamaran pekerjaan Anda, misalnya, ingin jadi bintang sinetron atau jadi novelis. Sebab, Anda akan tampak tidak fokus.
5. Mengapa Anda ingin meninggalkan kantor yang lama?
Jawab: Jangan sampai mengemukakan hal yang negatif. Kalau kenyataannya begitu, ucapkan dalam kalimat ‘positif’, misalnya bahwa Anda tidak melihat ada ‘ruang’ di mana Anda bisa berkembang. Lalu, jelaskan mengapa Anda menganggap bahwa pekerjaan di kantor baru ini memberi kesempatan yang lebih baik.
6. Adakah contoh kegagalan Anda?
Jawab: Ungkapkan kegagalan yang pernah Anda alami, tapi yang sudah terpenuhi solusinya. Supaya, pewawancara tahu bahwa Anda punya usaha untuk mengatasi masalah
7. Apakah Anda punya pertanyaan?
Jawab: Berikan paling sedikit dua pertanyaan yang terfokus pada kantor baru ini. Misalnya, Anda bertanya apakah kantor ini sudah punya website. Atau, bisa juga Anda mempertanyakan kehadiran CEO yang Anda tahu baru saja diangkat – apakah membuat kinerja perusahaan semakin baik, dan semacamnya. Jangan bertanya tentang kepentingan Anda sendiri, misalnya, apakah karir Anda akan berkembang di sana.

Apa yang menjadikan seseorang selalu sukses untuk menggapai impiannya? Tampil beda dan memiliki keunggulan komperatif mungkin salah satu yang menjadikan Anda selalu berada di dalam posisi terdepan!
Termasuk dalam meraih karier dan mengungguli orang lain dalam mencari pekerjaan yang sesuai. Ada beberapa trik atau strategi yang perlu disiapkan agar Anda sukses dalam melewati tahapan untuk mengejar karier yang diidam-idamkan.
Modal nekat saja, pasti tak cukup.. Di sini juga anda bisa menemukan beberapa lowongan kerja yang mungkin tak ada salahnya jika anda mencobanya.

sumber