Sunday, June 20, 2010

Blogger vs WordPress


Ini sesuatu pertanyaan yang klasik: platform blog mana yang paling bagus untuk digunakan? Biasanya di Indonesia pertanyaan ini akan mengerucut menjadi dua yang paling populer: Blogger (atau blogspot) dan WordPress.org. Tentunya layanan lain juga banyak, seperti TypePad sampai yang menggunakan CMS seperti Joomla. Tapi WP mungkin paling populer, terutama WordPress.org sebagai CMS. WordPress.com juga populer untuk blogger yang gak ingin pusing. Nah, kalau teman-teman memilih apa? Saya memilih Blogger :)

WordPress.org

Saya sudah coba WordPress.org. Dan menurut saya memusingkan. Kita harus rajin mengupgrade CMS-nya untuk menghindari masalah security. Mengupgrade plugins untuk menjamin kompatibilitas. Belum lagi membackup database dan file-file di sana. Namun memang, lebih fleksibel. Ini adalah primadona bagi blogger-blogger yang cukup serius menekuni blognya.
Bagi yang belum tau bedanya dengan WordPress.com… WordPress.org adalah platform yang bisa anda install di hosting anda. Anda bisa melakukan banyak hal di sini, seperti membuat theme sendiri sampai menambah plugins agar CMS anda lebih powerful.
Tapi kalau rasanya hanya ingin menulis content, rasanya WordPress.org terlalu merepotkan.

WordPress.com

Nah jangan ketuker sama WordPress.org. WordPress.com menggunakan CMS WordPress juga. Tapi dihosting oleh WordPress sendiri. Sepertinya menyenangkan ya. Salah satu CMS blog terbaik, dihosting gratis pula. Tapi sayangnya batasannya banyak sekali. Kita tidak bisa memilih theme selain yang disediakan. Tidak bisa menginstall plugins. Dan berbagai batasan lain.
Nah kabar paling buruk buat yang berangan-angan untuk menguangkan blognya (bahasa kerennya: monetize), WordPress.com tidak mengijinkannya. Kapasitasnya juga tidak terlalu besar. Kecuali memang ngeblog untuk iseng-iseng, WordPress.com jelas bukan pilihan.

Blogger

Layanan blog dari Google ini menurut saya terbilang cukup sakti. Tidak secanggih WordPress.org mungkin. Tapi menurut saya jauh di atas WordPress.com. Meski mungkin punya satu kelemahan: tidak bisa membuat static pages. Dan mungkin hanya satu blogging client yang mensupport upload image ke Picassa: Live Writer.
Blogger masih mengijinkan kita mengedit themesnya. Menambahkan widget juga terbilang sangat mudah. Yang pasti dukungan space dari Google terbilang sangat besar: tidak ada limit. Hanya limit 1GB untuk image yang di host di Picasa, layanan dari Google juga. Seandainya 1GB masih kurang, masih bisa diupgrade dengan biaya yang sangat murah: US$ 5 pertahun. Bayangkan kalau kita hosting sendiri dengan WordPress.org!

Kesimpulan

Ujung-ujungnya pilihan tentu ada di teman-teman semua. Mau pakai platform yang mana. Tapi ada baiknya dicoba dulu semua, supaya dapat feelnya. Jangan memilih hanya karena teman-teman anda pakai CMS tertentu.
Pada akhirnya blog adalah soal content. Buat apa pusing-pusing ngurusin masalah teknis kalau bisa menghindari itu? Jangan-jangan banyak waktu dihabiskan hanya untuk mengoprek CMS dan plugins. Atau mengkontak support hosting.
Saya tidak terlalu ambil pusing dengan dashboard dan web interface untuk menulis. Karena selama ini saya pakai Live Writer untuk menulis secara offline.

sumber

1 comment:

Anonymous said...

that is definitely what I was searching for, You have saved me alot of time