Wednesday, January 9, 2019

Manfaat Atthasila

Atthasila yang dijalankan dengan baik membawa kebahagiaan dalam kehidupan dan membawa tujuan hidup yang luhur bagi pelakunya.

Orang yang hidup sederhana adalah orang yang mudah dilayani, mudah diladeni karena hidupnya tidak macam-macam. Ia akan mudah menghadapi hidup karena lebih bisa menerima segala kondisi tanpa mengeluh. Dan sikap mental seperti itu bisa diperoleh dengan melakukan latihan Atthasila. 

Dalam Digha Nikaya: Maha Parinibbana Sutta, Guru Agung mengatakan: "Ia yang melaksanakan Sila dengan baik, nama harumnya tersebar luas hingga sampai ke alam dewa, Ia akan memperoleh kekayaan lahir dan batin, tanpa ketakutan dan keraguan, ia dipuji oleh orang yang bijaksana, meninggal dengan tenang, dan terlahir di alam surga." Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat pelaku Atthasila tidak hanya pada kehidupan saat ini saja, tetapi manfaatnya dapat juga dirasakan hingga kehidupan selanjutnya terlahir di alam surga.

Delapan moralitas yang dilatih dalam Atthasila adalah: menghindari pembunuhan makhluk hidup; menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan; menghindari perbuatan tidak suci; menghindari ucapan yang tidak benar; menghindari minuman memabukkan, hasil penyulingan atau peragian yang menyebabkan lemahnya kesadaran; menghindari makan makanan setelah tengah hari; menghindari menari, menyanyi, bermain musik, dan pergi melihat pertunjukan; memakai, berhias dengan bebungaan, wewangian, dan barang olesan (kosmetik) dengan tujuan mempercantik tubuh; dan menghindari penggunaan tempat tidur dan tempat duduk yang tinggi dan besar (mewah).

Atthangasila ini selain jumlahnya lebih banyak daripada Pancasila Buddhis, manfaatnya yang diperoleh jauh lebih banyak. Karena di dalam Atthanga Sila ini, upasaka-upasika melatih diri melakukan latihan-latihan yang bisa dikatakan latihan untuk mengurangi kekotoran batin, yaitu keserakahan, kebencian, dan keegoan. Mengapa kita perlu mengurangi kekotoran batin? Karena itulah sumber masalah dalam hidup kita.

Berikut penjelasan manfaat Atthangasila tersebut:
Jika kita tidak melakukan pembunuhan makhluk hidup, berarti kita melatih diri untuk tidak membenci atau serakah. Hal ini disebabkan karena kita melakukan pembunuhan makhluk hidup disebabkan kebencian atau keserakahan kita.
Jika kita tidak mengambil barang yang tidak diberikan, akan mengurangi keserakahan kita. Karena kalau kita dengan mudah mengambil dan memakai barang orang lain yang tidak diberikan, itu berarti serakah. Jika kita mengambil atau mencuri, akan menambah keserakahan.
Menghindari kehidupan tidak suci juga merupakan latihan mengurangi keserakahan kenikmatan indera.
Jika kita bicara seperlunya tentu tidak memberi kesempatan keserakahan, kebencian, keegoan, dan kesombongan keluar.
Menghindari makanan atau minuman yang menyebabkan mabuk juga menghindari keserakahan.
Tidak makan di atas pukul 12 siang juga merupakan latihan mengurangi keserakahan.
Menghindari menari, menyanyi, bermain musik, dan pergi melihat pertunjukan merupakan latihan untuk mengurangi keserakahan.
Tidak memakai, berhias dengan bebungaan, wewangian, dan barang olesan (kosmetik) dengan tujuan mempercantik tubuh akan mengurangi keegoan dan kesombongan. Karena ketika kita berhias, biasa akan muncul keegoan. Merasa diri paling cantik. Itu adalah ego, keakuan.
Menghindari penggunaan tempat tidur dan tempat duduk yang tinggi dan besar (mewah) akan mengurangi keserakahan, karena kita menikmati tempat-tempat yang seperti itu, yang enak-enak.

Jika ini dilatih dengan sungguh-sungguh, maka akan menjadi orang yang sangat mudah dilayani, mudah sekali diladeni, sangat sederhana, sangat bersahaja, tidak akan membuat menderita, kekurangan tidak menjadi stres, akan menerima dengan lapang dada dan bisa beradaptasi di mana pun berada.

Orang yang melatih sila dengan bersungguh-sungguh akan membentuk karakter. Karakter yang mudah dilayani, simpel hidupnya, tidak neko-neko, tidak punya keinginan macam-macam, tidak ingin berbuat kejahatan. Dan itulah yang terdapat dalam Atthangasila. Karakter yang tidak akan neko-neko. Hidupnya juga akan simpel, sederhana, mudah dilayani, tidak macam-macam keinginannya, tidak menuntut macam-macam.

Dengan tekun melatih diri menjalankan Atthasila akan membuat hidup kita jadi tenang. Kalau kita melaksanakan ini, ke manapun pergi kita tersenyum, tidak ada masalah, karena bisa menerima kondisi yang seperti apa saja. Hidup kita akan tenang dan tenteram.

"Jadi siapapun —laki-laki atau perempuan— yg dilengkapi dgn kebajikan-kebajikan dr delapan faktor Uposatha ini, telah melakukan perbuatan bermanfaat, menghasilkan kebahagiaan, melampaui celaan, menuju pada kondisi surgawi" Anguttara Nikaya 

Moralitas adalah perlindungan sejati seseorang. Setelah melakukan apa yang bajik dan baik, Ia tidak akan menyesal atau menyalahkan dirinya, dan orang bijaksana tidak menyalahkannya. Moralitas adalah dasar tertinggi untuk keamanan, fondasi untuk ketekunan dan sebuah berkah.
Buddha Dhamma adalah ajaran yg berisikan praktik dan bukan ajaran untuk diyakini, untuk itu sangat penting bagi kita untuk meraih manfaat Dhamma itu sendiri dengan mempraktikkan ajaran. Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkannya. Dengan mempraktikkan Sila maka kita juga mencegah lenyapnya Dhamma sejati seperti yg diungkapkan oleh Sang Buddha dalam Samyutta Nikaya 16.13.

Sumber: Internet, Samyutta Nikaya, Anguttara Nikaya, Bhikkhu Janaka, Bhikkhu Jotidhammo.


No comments: