Anak-anak terkadang belum mengerti apa artinya minta maaf dan orangtua seringkali memarahi anaknya jika anak melakukan kesalahan. Tapi sebenarnya cara terbaik adalah dengan mengajarkan anak bagaimana caranya mengucapkan kata maaf.
Para ahli setuju bahwa anak-anak tidak boleh dipaksa untuk mengatakan maaf saat dirinya melakukan suatu kesalahan. Tapi bukan berarti anak-anak bisa lepas tanggung jawab begitu saja. Anak tetap harus diajarkan mengenai perilaku yang baik dan buruk.
Orangtua harus mengambil kesempatan untuk mengajarkan anaknya mengenai perilaku apa yang baik dan perilaku seperti apa yang buruk pada waktu yang sama. Sehingga anak bisa membandingkan keduanya serta mengerti bahwa dirinya hanya boleh berperilaku baik saja.
Memaksakan anak kecil untuk meminta maaf setelah menggigit atau memukul anak lain tidak akan memberikan maaf yang tulus dan mengubah perilaku anak. Jadi ada beberapa hal yang harus dilakukan orangtua agar anak mengerti arti dari kata maaf, seperti dikutip dari Childcare, Rabu (4/11/2009):
1. Gunakan perilaku buruk sebagai contoh saat mengajarkan anak. Para ahli sempat memiliki perbedaan opini, tapi secara umum menyetujui bahwa anak harus berpikir apa yang dilakukannya itu salah dan apa akibatnya jika anak melakukan hal itu. Setelah memberi anak waktu untuk berpikir, lalu tanyakan apa yang harus dilakukannya untuk membuat hal tersebut menjadi benar. Jika anak menyarankan untuk meminta maaf atau memberikan pelukan, maka itu akan lebih baik dan terlihat lebih tulus.
2. Beri label mengenai beberapa perbuatan yang salah. Orangtua dan pengasuhnya harus memberitahu anak bahwa setiap perbuatan yang salah akan menerima suatu konsekuensi dan merupakan hal yang penting untuk menebus kesalahan itu dengan cara minta maaf.
3. Bicarakan mengenai suatu perasaan. Saat memasuki usia sekolah, anak-anak mulai belajar mengenai empati dan juga perasaan. Ketika seorang anak belajar bahwa perbuatannya tersebut bisa membuat anak lain merasa sedih atau terluka, maka hal ini lebih bisa membuat anak sadar bahwa dirinya telah melakukan suatu kesalahan dan harus bertanggung jawab atas tindakannya tersebut.
4. Komunikasikan dengan baik mengenai alasan dibalik kata maaf. Komunikasi adalah cara yang tepat untuk membantu anak memahami perbuatannya dan membuatnya menjadi menyesal. Bicarakan hal ini secara konsisten agar diterapkan di rumah dan sekolah.
5. Pastikan untuk selalu menunjukkan rasa cinta pada anak. Jangan pernah membiarkan anak merasa tidak dicintai ketika melakukan suatu kesalahan, ucapkanlah bahwa orangtua akan lebih mencintai anak jika dirinya bertanggung jawab dan mau mengakui kesalahan dengan mengucapkan maaf.
sumber
Wednesday, November 4, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment