Monday, December 22, 2008

Sukses Menjadi Orangtua Tangguh


ORANGTUA, terutama ibu adalah orang yang punya peranan penting dalam proses pertumbuhan anak. Perannya sebagai orangtua hebat menuntut mereka senantiasa menjadi pengayom bagi anak-anaknya.

Hari ini tepatnya tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu. Untuk menjadi orangtua yang hebat tentunya tidak mudah. Tidak ada kelas khusus bagi orangtua untuk mendidik dan membesarkan anak. Namun, orangtua dituntut untuk terus selalu memberikan peranan yang terbaik untuk mendidik buah hatinya.

Orangtua yang memberikan anak inspirasi dalam hidupnya mengawali anak untuk tumbuh optimal. "Orangtua mempunyai peranan penting dalam mengasuh anak," sebut psikolog dari Universitas Indonesia dra Mayke S Tedjasaputra Msi.

Dalam mengembangkan anak yang tangguh, dibutuhkan perjuangan dari orangtua. Selain itu, dibutuhkan kerja sama antara individu dan lingkungan faktor-faktor yang bersifat situasional. "Orangtua sebagai corong, yang harus di ingat mereka adalah bahwa mendidik anak adalah suatu hal yang tidak mudah karena orangtua harus menjadi contoh bagi anak," tutur psikolog yang juga ahli terapi.

Mengantar anak menjadi tangguh sebenarnya bermula dari bagaimana orangtua memilih pola asuh yang sesuai, serta kerja sama antara orangtua dan buah hatinya. Namun, penerapan mengasuh anak-anak sering kali berkaca pada kebiasaan yang sebelumnya diperoleh orangtua si ayah-ibu secara turun-temurun. Memang banyak pelajaran atau pengalaman yang baik, tetapi ada yang berbeda karena adanya perubahan. Antara lain, tingkat kompetisi, adanya pengaruh negatif dari perubahan zaman dan masih banyak lagi yang bersumber dari lingkungan.

Dia menambahkan, orangtua banyak yang berharap dan memimpikan anaknya menjadi seorang anak yang tidak hanya cerdas, tapi juga tangguh. Hal itu didorong situasi masyarakat saat ini, di mana semua orang, termasuk anak-anak harus menjadi orang yang tangguh untuk keluar dari "kompetisi". "Zaman sekarang ini, orang tangguh sangat dibutuhkan," tuturnya saat menjadi pembicara dalam acara diskusi tentang keluarga di Jakarta, baru-baru ini.

Mayke mengatakan, jika anak tangguh, maka itu adalah suatu modal yang menjadikan dia untuk sukses ke depannya. Sukses yang dimaksud di sini adalah bukan sukses soal harta saja, tetapi sukses yang berarti bertanggung jawab dan mempunyai kata hati yang baik.

"Anak yang tangguh juga menjadikan anak tegar yang berarti cerdas, pintar, dan mempunyai life skill untuk menghadapi keseharian," ucap staf pengajar Bagian Psikologi Perkembangan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini.

Mayke menuturkan, dalam menjadikan anak tangguh juga dibutuhkan keluarga yang tangguh. Selain itu, yang dibutuhkan orangtua adalah melatih kemandirian anak, jangan biarkan anak menjadi manja. Selain itu, setiap anak harus mempunyai dan menaati aturan yang sama. Berikan aturan yang jelas. Jika aturan tidak jelas, dia menyebutkan, anak pun tidak akan tahu apa yang harus dilakukan, harus ada aturan yang membuat anak mengerti apa yang baik.

"Untuk mendidik anak menjadi tangguh, orangtua harus bersikap tegas. Misalnya seperti boleh ya boleh, tidak ya tidak. Benar-benar menerapkan peraturan yang telah dibuat," ucapnya.

Menanggapi Hari Ibu, artis ternama yang banyak melakukan kegiatan sosial, terutama masalah anak-anak, Dik Doank menuturkan, orangtua, terutama ibu adalah seseorang yang sangat banyak memberikan peran pada anak-anaknya.

"Peranan ibu sangat banyak sekali. Ibu bisa menjadi sandaran hidup, pandangan hidup, sejarah hidup, penasihat hidup, pendukung hidup, sekaligus juga menjadi kritikus," ujarnya saat menghadiri acara berpetualang dan berimajinasi bersama Paddle Pop Lion dalam "Pyrata The Movie" belum lama ini.

Dia mengatakan, saat ini peranan ibu telah bergeser. Ibu yang seharusnya banyak berperan untuk anak-anaknya lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja demi mencari uang. Hanya Dik Doang mengingatkan, kendati sekarang adalah zaman emansipasi, justru pengertian itu jangan disalahartikan. Kesetaraan bukan berarti wanita harus mengejar tugas kaum pria.
"Kesetaraan itu mempunyai arti yang besar," ungkapnya.

Dia menyebutkan, menjalani peran sebagai ibu suatu fungsi yang sangat tidak mudah dilakoni. "Dan untuk mencintai itu tidak ada rasa lelah. Hidup itu harus seimbang, termasuk untuk mendidik anak, baik itu ayah maupun ibu," paparnya.